Hidangan sate sebenarnya bukan makanan khas Solo. Tapi untuk sate enak yang satu ini memang khas Solo. Sate kere namanya.
Kenapa disebut Sate Kere? Karena Sate Kere anda akan dapat menjumpai sate tempe gembus (yaitu tempe yang dibuat dari ampas kedele sisa pembuatan tahu), disamping daging dan jeroan sapi (paru, limpa, hati, iso, torpedo, ginjal, babat, iso daging sapi). Namun, biasanya tempe gembus-nya lebih dominan. Karena itu, makanan tersebut kemudian disebut sate kere (satenya orang miskin).
Mbah Yem adalah salah satu penjual sate yang sudah puluhan tahun menjajakan sate kere dengan berkeliling di sekitar Pasar Kembang Solo (nggak pake grobak tapi dengan digendong).
Rasa yang khas membedakan sate mbah Yem dengan sate kere lainnya. Manis, gurih dan pedas sangat terasa. Untuk harganya nggak mahal, sepuluh tusuk sate jerohan sapi dihargai Rp. 6000,- , Sepuluh tusuk sate tempe gembus dihargai Rp. 3000,- dan satu bungkus ketupat dihargai Rp. 750,-.
Kalo temen2 ingin segera menikmati sate ini, mbah Yem biasanya mangkal di dekat rumahnya yaitu di pertigaan kemlayan yaitu di Jl. Golek Notodiningratan, kemlayan pada jam 10.00 – 12.30 WIB, selebihnya itu mbah Yem bisa di temui di sekitar Pasar Kembang Solo.
Kalo kesulitan cari mbah Yem, ada alternatif untuk menikmai sate ini yaitu di Warung Yu Rebi di daerah Penumping dekat Stadion Sriwedari [tapi harganya lebih mahal dari sate mbah Yem 🙂 ]
(* Cintai makanan lokal Solo)
Filed under: Jajan Kuliner, Mogleng2, Solo Tenan, wisata
Komentar Terbaru